Profil Tim MotoGP 2018:
LCR Honda
Seri balap MotoGP kembali akan menyita perhatian pecinta
balap di tahun 2018. Seri pertama nantinya akan digelar di Sirkuit Losail , Qatar ,
pada 18 Maret nanti.
Menarik melihat tim satelit pabrikan Jepang, Lucio Cecchinello Racing (LCR) Honda di musim 2018. Kalau di musim sebelumnya hanya diwakili satu pembalap, Cal Crutchlow asal Inggris, musim balap tahun ini, tim yang bermarkas di Monte Carlo, Monaco, kembali diperkuat dua pembalap. Crutchlow nanti ditemani pebalap rookie asal Jepang, Takaaki Nakagami.
Keluhan Crutchlow di awal musim 2017 karena kembali tampil
sendirian, akhirnya terjawab sudah. Tim LCR Honda kembali menggunakan dua
pembalap di musim ini. Bos tim LCR Honda Luciano Cecchinello berharap,
gabungnya Takaaki bisa mengatrol kembali posisi timnya di akhir musim nanti.
Mengenai penggunaan dua pembalap, memang termasuk hal baru di tim LCR Honda. Faktanya, sejak ikut MotoGP tahun 2006, LCR hanya menyertakan satu pembalap saja. Bahkan harus menunggu satu dekade, tepatnya musim 2016, LCR baru menggunakan dua pembalap. Saat itu Crutchlow didampingi Jack Miller, pembalap asalAustralia ,
membela tim LCR Honda
Mengenai penggunaan dua pembalap, memang termasuk hal baru di tim LCR Honda. Faktanya, sejak ikut MotoGP tahun 2006, LCR hanya menyertakan satu pembalap saja. Bahkan harus menunggu satu dekade, tepatnya musim 2016, LCR baru menggunakan dua pembalap. Saat itu Crutchlow didampingi Jack Miller, pembalap asal
Maklum, di musim 2016, dengan dua pebmalapnya LCR sukses
menempati peringkat 8 dengan poin 141. Di musim 2017, Cructhlow yang kembali
menjadi pembalap tunggal gara-gara ada permasalahan di sponsor utama, meski
masih di peringkat delapan, tapi raihan poinnya melorot di angka 112.
Diprediksi, tim LCR Honda bisa saja memperbaiki posisinya di akhir musim menjadi peringkat 6 atau 7. Pasalnya raihan poin LCR Honda di dua musim terakhir yang selalu menempatkan mereka di posisi 8, margin poinnya tidak terlalu jauh dengan tim di atasnya.
Apalagi di musim ini, Takaaki Nakagami adalah rookie tercepat saat tes pramusim diSirkuit Sepang ,
Malaysia ,
Januari lalu.
Profil Tim
Sejarah tim LCR Honda tak bisa dilepaskan dari nama Lucio Cecchinello. LCR Honda didirikan kali pertama oleh (mantan) pembalap Italia itu pada tahun 1996.
LCR didirikan Cecchinello untuk berlaga di kelas 125 cc. Mengusung motor yang disuplai Honda, LCR sukses memetik sejumlah hasil cukup baik pada tahun 1996-1998. Salah satunya adalah kemenangan di GP Madrid di Sirkuit Jarama tahun 1998.
Pada tahun 2001, LCR sempat beralih ke motor Aprilia. Setahun berikutnya, LCR berlaga di dua kelas, 125 cc dan 250 cc. Cecchinello dan Alex de Angelis membalap di kelas terbawah, sementara Casey Stoner dan Eron Markuz menggeber motor kelas 250 cc. Tahun 2005, LCR kembali hanya turun di satu kelas, yakni 250 cc.
LCR Honda kemudian naik kelas dengan berlaga di nomor MotoGP pada tahun 2006. Berbekal motor Honda RC211V yang ditunggangi Casey Stoner. Hanya setahun saja, Stoner kemudian hengkang ke Ducati. Justru disana ia sukses dan menjadi
juara dunia MotoGP 2017.
Memasuki musim 2007, LCR Honda masih memakai satu pembalap, yakni Carlos Checa. Juga semusim, Carlos Checa hanya mengakhiri musim di peringkat 14 dengan nilai 65.
Keadaan sama berlangsung pada tahun 2008, di mana Randy de Puniet menjadi satu-satunya penggeber motor LCR Honda di MotoGP. Pada tahun 2010, de Puniet menyelesaikan musim di posisi kesembilan dengan menggeber RC212V Honda, dengan hasil terbaik di posisi keempat di Grand Prix Catalunya.
Di tahun 2011, LCR masih memakai satu pembalap dengan mengandalkan Toni Elias. Saat itu Elias adalah juara dunia Moto2. Namun, prestasi Elias kurang cemerlang bahkan buruk. Elias pun harus rela hengkang dari Tim LCR pada tahun berikutnya.
Stefan Bradl kemudian menggantikan Elias ke LCR untuk musim 2012. Pada 17 November 2012 LCR mengumumkan perpanjangan kontrak dengan Bradl hingga akhir 2014.
Sempat beralih ke Aprilia dari Honda, LCR akhirnya berlaga di kelas bergengsi MotoGP pada tahun 2006. Berbekal motor Honda RC211V, dengan pembalap Casey Stoner menduduki peringkat 8 di akhir musim dengan 119 poin.
Sebagai tim satelit, tercatat sejak 2006 gabung di MotoGP, LCR Honda baru satu kali mengirim dua pembalap untuk balapan selama satu musim, yakni pada balapan musim 2016 lalu.
Pada balapan musim 2017 ini, LCR masih bekerja sama dengan Honda, sehingga tidak heran mereka menggunakan motor bertipe Honda RC213V, yang digunakan oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Cal Crutchlow menjadi tumpuan satu-satunya mereka untuk dapat memperbaiki peringkat
Diprediksi, tim LCR Honda bisa saja memperbaiki posisinya di akhir musim menjadi peringkat 6 atau 7. Pasalnya raihan poin LCR Honda di dua musim terakhir yang selalu menempatkan mereka di posisi 8, margin poinnya tidak terlalu jauh dengan tim di atasnya.
Apalagi di musim ini, Takaaki Nakagami adalah rookie tercepat saat tes pramusim di
Profil Tim
Sejarah tim LCR Honda tak bisa dilepaskan dari nama Lucio Cecchinello. LCR Honda didirikan kali pertama oleh (mantan) pembalap Italia itu pada tahun 1996.
LCR didirikan Cecchinello untuk berlaga di kelas 125 cc. Mengusung motor yang disuplai Honda, LCR sukses memetik sejumlah hasil cukup baik pada tahun 1996-1998. Salah satunya adalah kemenangan di GP Madrid di Sirkuit Jarama tahun 1998.
Pada tahun 2001, LCR sempat beralih ke motor Aprilia. Setahun berikutnya, LCR berlaga di dua kelas, 125 cc dan 250 cc. Cecchinello dan Alex de Angelis membalap di kelas terbawah, sementara Casey Stoner dan Eron Markuz menggeber motor kelas 250 cc. Tahun 2005, LCR kembali hanya turun di satu kelas, yakni 250 cc.
LCR Honda kemudian naik kelas dengan berlaga di nomor MotoGP pada tahun 2006. Berbekal motor Honda RC211V yang ditunggangi Casey Stoner. Hanya setahun saja, Stoner kemudian hengkang ke Ducati. Justru di
Memasuki musim 2007, LCR Honda masih memakai satu pembalap, yakni Carlos Checa. Juga semusim, Carlos Checa hanya mengakhiri musim di peringkat 14 dengan nilai 65.
Keadaan sama berlangsung pada tahun 2008, di mana Randy de Puniet menjadi satu-satunya penggeber motor LCR Honda di MotoGP. Pada tahun 2010, de Puniet menyelesaikan musim di posisi kesembilan dengan menggeber RC212V Honda, dengan hasil terbaik di posisi keempat di Grand Prix Catalunya.
Di tahun 2011, LCR masih memakai satu pembalap dengan mengandalkan Toni Elias. Saat itu Elias adalah juara dunia Moto2. Namun, prestasi Elias kurang cemerlang bahkan buruk. Elias pun harus rela hengkang dari Tim LCR pada tahun berikutnya.
Stefan Bradl kemudian menggantikan Elias ke LCR untuk musim 2012. Pada 17 November 2012 LCR mengumumkan perpanjangan kontrak dengan Bradl hingga akhir 2014.
Sempat beralih ke Aprilia dari Honda, LCR akhirnya berlaga di kelas bergengsi MotoGP pada tahun 2006. Berbekal motor Honda RC211V, dengan pembalap Casey Stoner menduduki peringkat 8 di akhir musim dengan 119 poin.
Sebagai tim satelit, tercatat sejak 2006 gabung di MotoGP, LCR Honda baru satu kali mengirim dua pembalap untuk balapan selama satu musim, yakni pada balapan musim 2016 lalu.
Pada balapan musim 2017 ini, LCR masih bekerja sama dengan Honda, sehingga tidak heran mereka menggunakan motor bertipe Honda RC213V, yang digunakan oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Cal Crutchlow menjadi tumpuan satu-satunya mereka untuk dapat memperbaiki peringkat
Profil Pembalap
Cal Crutchlow
Cal Crutchlow
Usia pembalap asal Inggris ini cukup berpengalaman di balap MotoGP. Masih dipercaya LCR Honda untuk menggeber RC213V 2017.
Sejak terjun ke MotoGP tahun 2011, prestasi
Takaaki Nakagami
Berangkat dari Moto2 tahun 2017 lalu, Takaaki Nakagami naik kelas ke MotoGP musim 2018 ini. Catatan Taakagami di Moto2 musim lalu adalah finish di peringkat 7 dengan raihan poin 137.
Sebagai rookie di tahun ini, catatan impresif ditorehkan pebalap yang akan memakai nomor 30 itu, pada uji pramusim di
Bos LCR Honda Lucio Cecchinello pun kagum dengan Nakagami. Apalagi komunikasi pembalap kelahiran
Sumber: http://olahraga.metrotvnews.com/moto-gp/VNx3eVgK-profil-tim-motogp-2018-lcr-honda